AKSARA JAWA PEGON SEBAGAI PENGANTAR DI PESANTREN JAWA (ANALISIS OTORITAS KHARISMATIK MENURUT MAX WEBER)
Abstract
Bahasa merupakan penjelmaan pikiran dan perasaan sebagai wujud dari budi manusia. Oleh karena bahasa merupakan perwujudan budi manusia, maka bahasa bukanlah semata-mata struktur gramatika yang hanya berisi aspek bunyi, kata, dan kalimat, melainkan bahasa merupakan cermin yang selengkap-lengkapnya dan sesempurnanya dari kebudayaanDalam penelitian ini, digunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis otoritas karismatik menurut Max Weber. Pendekatan analisis otoritas karismatik sering digunakan dalam penelitian di bidang antropologi budayaAksara Jawa Pegon memiliki beberapa keunggulan yang membedakannya dari aksara Jawa lainnya, diantaranya: (1) Aksesibilitas, (2) Fleksibilitas, (3) Representasi fonetik yang akurat, (4) Penggunaan dalam konteks agamaDalam konteks pesantren Jawa, aksara Jawa Pegon dapat menjadi alat untuk menyampaikan ajaran agama, tradisi, dan nilai-nilai budaya kepada para santri. Pemimpin pesantren yang mampu menguasai aksara Jawa Pegon dan menggunakannya dengan baik dapat membangun koneksi emosional dan spiritual dengan para santri, serta memperkuat hubungan guru-murid yang khas dalam pesantren.
Downloads
References
Alisyahbana, S.T. Dari Perjuangan dan Pertumbuhan Bahasa Indonesia dan Bahasa Melayu sebagai Bahasa Modern (Kumpulan Esai 1957 – 1877). Jakarta: Dian Rakyat. (1977).
Arifin, A. Z. Transmitting Charisma: Re-reading Weber through the Traditional Islamic Leader in Modern Java. Sosiologi Reflektif, Vol. 9, No 2, Hal 1-30. (2015).
Behrend, T. E. Textual Gateway: The Javanese Manuscripts Tradition dalam Illumination the Writing Traditions of Indonesia (Aan Kumar). New York and Tokyo: The Lontar Foundation & Weatherhill. (1996).
Dhofier, Zamakhsari. Tradisi Pesantren Studi Tentang Pandangan Hidup Kiai dan Visinya Mengenai Masa Depan Indonesia. Jakarta: LP3ES. (2011).
Fikri, I. Aksara Pegon (Studi tentang Simbol Perlawanan Islam di Jawa pada Abad XVIII-XIX). Semarang. (2014).
Fitriani, M. I. Kepemimpinan Kharismatis-Transformatif Tuan Guru Dalam Perubahan Sosial Masyarakat Sasak-Lombok Melalui Pendidikan. Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam, Vol 16, No 1, Hal 175. (2016).
Hasanah, R., & Kosin, M. Analisis Gaya Kepemimpinan Kharismatik dalam Memelihara Nilai-nilai Tradisi Kepesantrenan Tradisional di Pondok Pesantren Nurul Huda Kamundung Sampang. Research Journal of Islamic Education Management, Vol 4 No. 1, Hal 72-85. (2016)
Hidayani, Fika. Paleografi Aksara Pegon. Tamaddun: Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Islam, Vol. 8 Issue 2. Hal. 302-319. (2020).
Ibrahim, S. W. & R. Pemaknaan Jawa Pegon dalam Memahami Kitab Kuning di Pesantren. Ilmiah Studi Islam. Vol 17. No. 1. (2017).
Kartini, K. Pemimpin dan Kepemimpinan. Rajawali Press. (2001).
Kromoprawirto, M. Kawruh Aksara Pegon. Madiun. (1867).
Ladifa, Hafizrul dkk.. EKSISTENSI BAHASA JAWA BAGI MASYARAKAT JAWA DI ERA WESTERNISASI BAHASA. Titian: Jurnal Ilmu Humaniora. Vol. 06, No.01. Hal. 65-71. (2021)
Mardikantoro, Hari Bakti. 2013. BAHASA JAWA SEBAGAI PENGUNGKAP KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT SAMIN DI KABUPATEN BLORA. Jurnal Komunitas. Vol 5 No 2. Hal 197-207.
Masinambow, E.K.M. “Lingusitik dalam Konteks Studi Sosial Budaya” dalam Bambang Kaswanti Purwo. Kajian serba Linguistik untuk Anton Moeliono Pereksa Bahasa. Jakarta: Gunung Mulia dalam kerja sama dengan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. (2000).
Muchtarom, Zaini. Konsep Max Weber tentang Kepemimpinan Kharismatik. Refleksi. Vol. II. No. 3. Hal 14-23. (2000).
Nasution, Nindi Aliska. Lembaga Pendidikan Islam Pesantren. Al-Muaddib :Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Keislaman. Vol. 5 No. 1 Hal. 36-52. (2020).
Permatasari, M. R., & Subaidi. Kepemimpinan Masyarakat Jawa (Analisis Pemikiran Max Weber: Masyarakat Abangan, Santri, Priyayi di Surakarta, Indonesia). Educational Research and Management, Vol 1 No. 4, Hal 232–245. (2021).
Rachmadhani, A. Otoritas Keagamaan di Era Media Baru. Panangkaran: Jurnal Penelitian Agama Dan Masyarakat, Vol 5, No. 2, Hal 150–169. (2021)
Suryani, E. Filologi. Bogor: Ghalia Indonesia. (2012).
Copyright (c) 2023 Fahrijal Nurrohman
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Copyright on any article is retained by the author(s).
- The author grants the journal, right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
- The article and any associated published material is distributed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License