PENAMBAHAN ABU PADAM SERBUK KAYU MAHONI SISA PEMASAKAN TAHU SEBAGAI BAHAN IMBUH PASIR DALAM MENINGKATKAN KUAT TEKAN BATA RINGAN

  • Achendri M. Kurniawan Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Islam Balitar
Abstract views: 389 , PDF downloads: 406
Keywords: Ash mahogany powder, aggregate, lightweight concrete brick, Abu Mahoni, Agregat, Bata Ringan

Abstract

Blitar city experienced a fairly rapid development in the field of trade. One of them is handicraft industry from wood, especially kendang jimbe. The area that is quite famous as a producer of jimbe kendang is Tanggung Village, Kepanjenkidul Subdistrict, Blitar City. In this area most of the people work as kendang craftsmen, is also a center of handicraft lathe in Blitar City. Basically, Blitar people earn from this activity, in this case people can not make good use of the rest of the activity, especially the utilization of ash of burning of mahogany powder. Of the abundant ash of the combustion of mahogany wood is expected to be used as an additional mixture of lightweight concrete. The method used in this study using laboratory experiments and guided on SNI 03-0691-2000. Mixture of mahogany ash dust, and know the compressive strength of lightweight brick with dust ash material as added sand material 0%, 25%, 50%. From this comparison can be generated as follows: The use of ash of dried mahogany ash adds fine aggregate material (sand) in concrete brick mixture at 7 days old for 0% mixture is 3.28 MPa. Strong press for substitution 25% wood ash larger 26,37% that is 4,14 MPa and object of test with substitution 50% decrease 12,46% that is 2,87 MPa.

Kota Blitar mengalami perkembangan yang cukup pesat di bidang perdagangan. Salah satunya adalah industri kerajinan dari kayu, terutama kendang jimbe. Daerah yang cukup terkenal sebagai penghasil jimbe kendang adalah Desa Tanggung, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar. Di daerah ini sebagian besar orang bekerja sebagai pengrajin kendang, juga merupakan pusat kerajinan bubut di Kota Blitar. Pada dasarnya, orang Blitar mendapatkan dari kegiatan ini, dalam hal ini orang tidak dapat memanfaatkan sisa kegiatan, terutama pemanfaatan abu pembakaran serbuk mahoni. Dari abu yang melimpah dari pembakaran kayu mahoni diharapkan dapat digunakan sebagai campuran tambahan beton ringan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan eksperimen laboratorium dan dipandu pada SNI 03-0691-2000. Campuran debu abu mahoni, dan mengetahui kekuatan tekan bata ringan dengan material abu debu sebagai bahan pasir tambahan 0%, 25%, 50%. Dari perbandingan ini dapat dihasilkan sebagai berikut: Penggunaan abu abu mahoni kering menambah bahan agregat halus (pasir) dalam campuran bata beton pada umur 7 hari untuk campuran 0% adalah 3,28 MPa. Pers yang kuat untuk substitusi 25% abu kayu lebih besar 26,37% yaitu 4,14 MPa dan objek uji dengan substitusi 50% turun 12,46% yaitu 2,87 MPa.

References

Lis Ayu Widari, Fasdarsyah,Iva Debrina, Mart 2015, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Malikussaleh, Pengaruh Penggunaan Abu Serbuk Kayu Terhadap Kuat Tekan Dan Daya Serap Air Pada Paving Block

Hunggurami ,Elia, Dosen pada Jurusan Teknik Sipil, FST Undana, Wilhelmus Bunganaen, Dosen pada Jurusan Teknik Sipil, FST Undana, Richardo Yeskial Muskanan, Penamat dari Jurusan Teknik Sipil, FST Undana, 2014

Mustain, 2006 diakses di https://harpimandala.files.wordpress.com/2013/11/teknik-sipil_abu-layang.pdf, pada tanggal 30 oktober 2017

PlumX Metrics

Published
2018-03-28
How to Cite
Kurniawan, A. M. (2018). PENAMBAHAN ABU PADAM SERBUK KAYU MAHONI SISA PEMASAKAN TAHU SEBAGAI BAHAN IMBUH PASIR DALAM MENINGKATKAN KUAT TEKAN BATA RINGAN. Jurnal Qua Teknika, 8(1), 42-53. https://doi.org/10.35457/quateknika.v8i1.501
Section
Articles