THE SUCCESSFUL FACTORS TREATMENT OF MB TYPE LEPROSY IN THE WORKING AREA OF JENU PUBLIC HEALTH CENTER, TUBAN REGENCY
Abstract views: 69
,
pdf downloads: 52
Keywords:
success factors, treatment
Abstract
Leprosy is a chronic infection caused by Mycobacterium leprae which if not treated
immediately will become progressive. The government has a treatment success target of >90%,
but in some areas the effort to eradicate leprosy type MB is still slow [1]. The purpose of this study
was to determine the success factors for the treatment of MB type leprosy in the working area of
the Jenu Public Health Center, Tuban Regency.
The research design used was descriptive, cross sectional time approach. The population
is all patients with leprosy who seek treatment in the working area of the Jenu Public Health Center
for a cohort period of 76 months (January 2016-April 2022) as many as 35 people, the sampling
technique used is total sampling. Research instruments in the form of questionnaires and
observation sheets
The results of the study were obtained from 35 patients with MB type leprosy almost
entirely (82.9%) were found without disability, all (100%) immediately received treatment, all
(100%) received good family support, all (100%) the role of health workers was good.
The success of treatment for leprosy type MB requires support from the family and the
surrounding community, the family is the closest person who can supervise and control the
patient's condition. Treatment of leprosy also requires the role of health workers because health
workers can provide encouragement to patients, in addition, if the patient has not taken the
medicine, the health worker will come to give the medicine. Efforts to find and treat patients with
MB type leprosy are very important, for this reason, family and community support are needed so
that there is no feeling of shame and immediately comes to the nearest health servic
References
] M. Z. A. Rustam, “Determinan Keberhasilan Pengobatan Multi Drug Therapy Pada
Penderita Kusta Tipe Multibaciler Determinan of Success Multy Drug Therapy Treatment
in the Patien Leprosy Type Multibaciler Muh . Zul Azhri Rustam Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Hang Tuah Surabaya,” J. Manaj. Kesehat. Yayasan RS.Dr.Soetomo, vol. 4, 2018.
[2] Kementerian Kesehatan RI, “Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,” 2018.
https://www.kemkes.go.id/article/view/18013100003/kusta-masih-ada-di-indonesia.html
(accessed Apr. 09, 2022).
[3] S. Zahnia, T. U. Soleha, and E. Apriliana, “Faktor-Faktor internal yang berpelan dalam
keberhasilan terapi pasien terhadap penyakit Morbus Hansen di kota Bandar Lampung,” J.
Chem. Inf. Model., vol. 53, no. 9, 2019.
[4] Kementerian Kesehatan RI, Profil Kesehatan Indonesia 2018. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, 2019. doi: 10.1080/09505438809526230.
[5] Kementerian Kesehatan RI, Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, 2020. doi: 10.5005/jp/books/11257_5.
[6] Kementerian Kesehatan RI, Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2020. Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, 2021. doi: 10.1524/itit.2006.48.1.6.
[7] Dinkes Jawa Timur, “Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2019,” Dinas Kesehat. Provinsi
Jawa Timur, 2020, [Online]. Available: www.dinkesjatengprov.go.id
[8] Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur., “Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2020,”
Dinas Kesehat. Provinsi Jawa Tengah., 2020, [Online]. Available:
www.dinkesjatengprov.go.id
[9] Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban, Profil Kesehatan Kabupaten Tuban 2019. Tuban:
Dinkes Tuban, 2019.
JOSAR, Vol. 2 No. 9 Maret, 2023; p-ISSN: 2502-8251; e-ISSN: 2503-1155
Copyrights@ Balitar Islamic University, Blitar-Indonesia
http:josar.unisbablitar.ejournal.web.id
IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page
[10] Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban, Profil Kesehatan Kabupaten Tuban 2020. Tuban:
Dinkes Tuban, 2020.
[11] Setiawan DA, Konsep Dasar Keluarga. Surakarta: Poltekkes Surakarta, 2012.
[12] M. Tami, “Hubungan Antara Kusta Tipe Pausi Basiler Dengan Angka Keberhasilan
Pengobatan Kusta Di Jawa Timur,” Fak. Kesehat. Masy. Univ. Airlangga, vol. 7, 2019, doi:
10.20473/jbe.v7i12018.
[13] Siswanto, T. Asrianti, and D. Mulyana, Neglected Tropical Disease Kusta (Epidemiologi
Aplikatif). 2020.
[14] FKUI, “Kusta, Masih Ada? - FKUI,” 2019. https://fk.ui.ac.id/berita/kusta-masih-ada.html
(accessed Apr. 12, 2022).
[15] Puskesmas Kedungrejo, “Penanganan Leprosy,” 2021.
[16] Kementerian Kesehatan RI, “Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,” 2021.
https://www.kemkes.go.id/article/view/21013000001/prevalensi-kusta-pada-anak-tinggi-iniupaya-kemenkes.html (accessed Apr. 09, 2022).
[17] N. S, Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rikena Cipta, 2010.
[18] K. A. Fatmala, “Analisis faktor yang berhubungan dengan kepatuhan minum obat kusta di
Kecamatan Pragaan,” J. Berk. Epidemiol., vol. 4, no. 1, 2016, doi: 10.20473/jbe.v4i1.13-24.
[19] A. R. Noviastuti and T. U. Soleha, “Morbus Hansen Tipe Multibasiler (Mid Borderline)
dengan Reaksi Kusta Reversal dan Kecacatan Tingkat I,” J. Medula, 2017.
[20] P. Catrina, W. Warjiman, and R. Rusmegawati, “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Tingkat Kecacatan Klien Kusta.,” J. Keperawatan Suaka Insa., vol. 1, no. 1, 2016.
[21] M. Kamal and S. Martini, “Kurangnya konseling dan penenemuan kasus secara pasif
mempengaruhi kejadian kecacatan kusta tingkat II di Kabupaten Sampang,” J. Berk.
Epidemiol., vol. 3, no. 3, 2015.
[22] A. Yulita, “Pengetahuan, Sikap Penderita Penyakit Kusta serta Peran Masyarakat di
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Batumarta II Kabupaten OKU Tahun 2021,” Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Husada Palembang, 2021.
[23] N. Rimbi, Buku Cerdik Penyakit-Penyakit Menular. Yogyakarta: Saufa, 2014.
[24] Kemenkes RI, Pedoman Nasional Program Pengendalian Penyakit Kusta. Jakarta:
Direktorat Jendral PPM dan PLP, 2012.
[25] P. K. A. Pringgandani, “Prevalensi Kunjungan Penderita Kusta di Poliklinik Kulit dan
Kelamin Fakutas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah Denpasar Periode 2011-
2013.,” 2014.
[26] L. Sari and I. Darmada, “Prevalensi dan Karakteristik Penderita Reaksi 72 Universitas
Sriwijaya Kusta Tipe 1 di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Sanglah Periode Januari -
Desember 2014.,” E-Jurnal Med [Internet], vol. 7, no. 11, 2018.
[27] N. R. Zakiyyah, I. Budiono, and I. Zainnafree, “Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan
Tingkat Kepatuhan Minum Obat Penderita Kusta di Kabupaten Brebes,” Unnes J. Public
Heal., vol. 3, 2015.
[28] R. N. Madyasari, L. D. Saraswati, M. S. Adi, and M. A. Wuryanto, .“Gambaran faktor yang
melatarbelakangi penderita kusta dalam melakukan praktik pencarian pengobatan kusta
(studi pada penderita kusta baru tahun 2016 di Kabupaten Blora),” J. Kesehat. Masy.
(EJournal), vol. 5, no. 4, 2017.
[29] Z. K. Yusuf and Dkk, Kupas Tuntas Penyakit Kusta. Gorontalo: ideas, 2018.
[30] Notoatmojdo, Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rikena Cipta, 2003.
[31] L. S. Rakasiwi, “Pengaruh Faktor Demografi dan Sosial Ekonomi terhadap Status
Kesehatan Individu di Indonesia,” Kaji. Ekon. dan Keuang., vol. 5, no. 2, 2021, doi:
10.31685/kek.v5i2.1008.
[32] I. Masturoh and N. A. T, Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Repulik Indonesia, 2018.
JOSAR, Vol. 9 No. 1 Maret , 2023; p-ISSN: 2502-8251; e-ISSN: 2503-1155
Copyrights@ Balitar Islamic University, Blitar-Indonesia
http:josar.unisbablitar.ejournal.web.id
JjiTitle of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
[33] I. Mubarak, Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan. Jakarta: PT. Salemba Medika, 2011.
[34] A. Wawan and M. Dewi, Teori Pengukuran Pengetahuan dan Perilaku Manusia.
Yogyakarta: Nuha Medika, 2011.
[35] Departemen Kesehatan R.I, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan: Riset
Operasional Intensifikasi Pemberantasan PEnyakit Menular Tahun 1998|1999-2003.
Jakarta: Pedoman Riset Departemen Kesehatan R.I, 2008.
[36] R. F. dan K. Nishaa, “Apoteker Hebat, Terapi Taat, Pasien Sehat,” in Yogyakarta : Stiletto
Indie Book, 2018. Accessed: Apr. 04, 2022. [Online]. Available:
https://books.google.co.id/books?id=FA9dDwAAQBAJ&hl=id&sitesec=reviews
[37] J. E. Zeber and et al, “A systematic literature review of psychosocial and behavioral factors
associated with initial medication adherence: a report of the ISPOR medication adherence &
persistence special interest group. Value in Health,” J. Int. Soc. Pharmacoeconomics
Outcomes Res., vol. 16, no. 5, 2013.
[38] Kozier, Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis, Edisi 5. Jakarta: EGC, 2010.
[39] B. Vrijens, “A new taxonomy for describing and defining adherence to medications.,” Br. J.
Clin. Pharmacol., vol. 73, no. 5, 2012.
[40] I. G. M. Saskara Edi, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Pasien Pada
Pengobatan,” J. Ilm. Medicam., vol. 1, no. 1, pp. 1–8, 2014.
[41] S. N. Kholifah and W. Widagdo, Keperawatan Keluarga dan Komunitas. Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2016.
[42] R. N. Hidayati, I. Roifah, N. Wahyuni, and T. A. Erjinyuare Amigo, “Hubungan Dukungan
Keluarga Dengan Tingkat Depresi Pada Penderita Kusta Di Ruang Rawat Jalan Rumah
Sakit Kusta Sumberglagah Kabupaten Mojokerto,” J. Keperawatan Respati Yogyakarta,
vol. 6, no. 2, 2019, doi: 10.35842/jkry.v6i2.311.
[43] S. N. Sibua and G. I. V. Watung, “DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP
KEPATUHAN BEROBAT PENDERITA TUBERKULOSIS - Google Books,”
Perkumpulan Rumah Cemerlang Indonesia, 2021.
https://www.google.co.id/books/edition/DUKUNGAN_KELUARGA_TERHADAP_KEPA
TUHAN_BER/mbdQEAAAQBAJ?hl=en&gbpv=1&dq=kepatuhan+minum+obat&printsec
=frontcover (accessed Apr. 04, 2022).
[44] “Hasil Pencarian - KBBI Daring.” https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/akses (accessed Oct.
16, 2022).
[45] A. D. Purbantari, Roesdiyanto, and N. H. Ulfah, “Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan
Penderita Tb Paru Bta + Di Puskesmas Janti Kota Malang,” J. Prev., vol. 4, no. 1, 2019.
[46] Mundakir, BUKU AJAR KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA 1 - Google Books. Surabaya:
UMSurabaya Publishing, 2021. Accessed: Apr. 12, 2022. [Online]. Available:
https://www.google.co.id/books/edition/BUKU_AJAR_KEPERAWATAN_KESEHATAN
_JIWA_1/bEtTEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=peran+petugas+kesehatan+sebagai+advo
kat&pg=PA78&printsec=frontcover
[47] E. Andriani, H. Khotimah, and B. Supriyadi, “Dukungan keluarga dalam kepatuhan
pengobatan pada penderita kusta,” Community Publ. Nurs., vol. 7, no. 2, pp. 75–80, 2019.
[48] R. V. Nanda, L. T. Handayani, and F. Putri, “Hubungan Motivasi Berobat Kusta dengan
Derajat Cacat Penderita Kusta di Puskesmas Jenggawah Kabupaten Jember,” vol. 23, 2015.
[49] P. G. B. Ama, “Ketidakteraturan Minum Obat MDT Pada Penderita Kusta di Rumah Sakit
Kusta Dr. Sitanala, Tangerang-Banten,” J. Ilm. Kesehat., vol. 10, no. 1, 2018.
Penderita Kusta Tipe Multibaciler Determinan of Success Multy Drug Therapy Treatment
in the Patien Leprosy Type Multibaciler Muh . Zul Azhri Rustam Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Hang Tuah Surabaya,” J. Manaj. Kesehat. Yayasan RS.Dr.Soetomo, vol. 4, 2018.
[2] Kementerian Kesehatan RI, “Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,” 2018.
https://www.kemkes.go.id/article/view/18013100003/kusta-masih-ada-di-indonesia.html
(accessed Apr. 09, 2022).
[3] S. Zahnia, T. U. Soleha, and E. Apriliana, “Faktor-Faktor internal yang berpelan dalam
keberhasilan terapi pasien terhadap penyakit Morbus Hansen di kota Bandar Lampung,” J.
Chem. Inf. Model., vol. 53, no. 9, 2019.
[4] Kementerian Kesehatan RI, Profil Kesehatan Indonesia 2018. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, 2019. doi: 10.1080/09505438809526230.
[5] Kementerian Kesehatan RI, Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, 2020. doi: 10.5005/jp/books/11257_5.
[6] Kementerian Kesehatan RI, Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2020. Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, 2021. doi: 10.1524/itit.2006.48.1.6.
[7] Dinkes Jawa Timur, “Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2019,” Dinas Kesehat. Provinsi
Jawa Timur, 2020, [Online]. Available: www.dinkesjatengprov.go.id
[8] Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur., “Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2020,”
Dinas Kesehat. Provinsi Jawa Tengah., 2020, [Online]. Available:
www.dinkesjatengprov.go.id
[9] Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban, Profil Kesehatan Kabupaten Tuban 2019. Tuban:
Dinkes Tuban, 2019.
JOSAR, Vol. 2 No. 9 Maret, 2023; p-ISSN: 2502-8251; e-ISSN: 2503-1155
Copyrights@ Balitar Islamic University, Blitar-Indonesia
http:josar.unisbablitar.ejournal.web.id
IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page
[10] Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban, Profil Kesehatan Kabupaten Tuban 2020. Tuban:
Dinkes Tuban, 2020.
[11] Setiawan DA, Konsep Dasar Keluarga. Surakarta: Poltekkes Surakarta, 2012.
[12] M. Tami, “Hubungan Antara Kusta Tipe Pausi Basiler Dengan Angka Keberhasilan
Pengobatan Kusta Di Jawa Timur,” Fak. Kesehat. Masy. Univ. Airlangga, vol. 7, 2019, doi:
10.20473/jbe.v7i12018.
[13] Siswanto, T. Asrianti, and D. Mulyana, Neglected Tropical Disease Kusta (Epidemiologi
Aplikatif). 2020.
[14] FKUI, “Kusta, Masih Ada? - FKUI,” 2019. https://fk.ui.ac.id/berita/kusta-masih-ada.html
(accessed Apr. 12, 2022).
[15] Puskesmas Kedungrejo, “Penanganan Leprosy,” 2021.
[16] Kementerian Kesehatan RI, “Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,” 2021.
https://www.kemkes.go.id/article/view/21013000001/prevalensi-kusta-pada-anak-tinggi-iniupaya-kemenkes.html (accessed Apr. 09, 2022).
[17] N. S, Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rikena Cipta, 2010.
[18] K. A. Fatmala, “Analisis faktor yang berhubungan dengan kepatuhan minum obat kusta di
Kecamatan Pragaan,” J. Berk. Epidemiol., vol. 4, no. 1, 2016, doi: 10.20473/jbe.v4i1.13-24.
[19] A. R. Noviastuti and T. U. Soleha, “Morbus Hansen Tipe Multibasiler (Mid Borderline)
dengan Reaksi Kusta Reversal dan Kecacatan Tingkat I,” J. Medula, 2017.
[20] P. Catrina, W. Warjiman, and R. Rusmegawati, “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Tingkat Kecacatan Klien Kusta.,” J. Keperawatan Suaka Insa., vol. 1, no. 1, 2016.
[21] M. Kamal and S. Martini, “Kurangnya konseling dan penenemuan kasus secara pasif
mempengaruhi kejadian kecacatan kusta tingkat II di Kabupaten Sampang,” J. Berk.
Epidemiol., vol. 3, no. 3, 2015.
[22] A. Yulita, “Pengetahuan, Sikap Penderita Penyakit Kusta serta Peran Masyarakat di
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Batumarta II Kabupaten OKU Tahun 2021,” Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Husada Palembang, 2021.
[23] N. Rimbi, Buku Cerdik Penyakit-Penyakit Menular. Yogyakarta: Saufa, 2014.
[24] Kemenkes RI, Pedoman Nasional Program Pengendalian Penyakit Kusta. Jakarta:
Direktorat Jendral PPM dan PLP, 2012.
[25] P. K. A. Pringgandani, “Prevalensi Kunjungan Penderita Kusta di Poliklinik Kulit dan
Kelamin Fakutas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah Denpasar Periode 2011-
2013.,” 2014.
[26] L. Sari and I. Darmada, “Prevalensi dan Karakteristik Penderita Reaksi 72 Universitas
Sriwijaya Kusta Tipe 1 di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Sanglah Periode Januari -
Desember 2014.,” E-Jurnal Med [Internet], vol. 7, no. 11, 2018.
[27] N. R. Zakiyyah, I. Budiono, and I. Zainnafree, “Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan
Tingkat Kepatuhan Minum Obat Penderita Kusta di Kabupaten Brebes,” Unnes J. Public
Heal., vol. 3, 2015.
[28] R. N. Madyasari, L. D. Saraswati, M. S. Adi, and M. A. Wuryanto, .“Gambaran faktor yang
melatarbelakangi penderita kusta dalam melakukan praktik pencarian pengobatan kusta
(studi pada penderita kusta baru tahun 2016 di Kabupaten Blora),” J. Kesehat. Masy.
(EJournal), vol. 5, no. 4, 2017.
[29] Z. K. Yusuf and Dkk, Kupas Tuntas Penyakit Kusta. Gorontalo: ideas, 2018.
[30] Notoatmojdo, Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rikena Cipta, 2003.
[31] L. S. Rakasiwi, “Pengaruh Faktor Demografi dan Sosial Ekonomi terhadap Status
Kesehatan Individu di Indonesia,” Kaji. Ekon. dan Keuang., vol. 5, no. 2, 2021, doi:
10.31685/kek.v5i2.1008.
[32] I. Masturoh and N. A. T, Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Repulik Indonesia, 2018.
JOSAR, Vol. 9 No. 1 Maret , 2023; p-ISSN: 2502-8251; e-ISSN: 2503-1155
Copyrights@ Balitar Islamic University, Blitar-Indonesia
http:josar.unisbablitar.ejournal.web.id
JjiTitle of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
[33] I. Mubarak, Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan. Jakarta: PT. Salemba Medika, 2011.
[34] A. Wawan and M. Dewi, Teori Pengukuran Pengetahuan dan Perilaku Manusia.
Yogyakarta: Nuha Medika, 2011.
[35] Departemen Kesehatan R.I, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan: Riset
Operasional Intensifikasi Pemberantasan PEnyakit Menular Tahun 1998|1999-2003.
Jakarta: Pedoman Riset Departemen Kesehatan R.I, 2008.
[36] R. F. dan K. Nishaa, “Apoteker Hebat, Terapi Taat, Pasien Sehat,” in Yogyakarta : Stiletto
Indie Book, 2018. Accessed: Apr. 04, 2022. [Online]. Available:
https://books.google.co.id/books?id=FA9dDwAAQBAJ&hl=id&sitesec=reviews
[37] J. E. Zeber and et al, “A systematic literature review of psychosocial and behavioral factors
associated with initial medication adherence: a report of the ISPOR medication adherence &
persistence special interest group. Value in Health,” J. Int. Soc. Pharmacoeconomics
Outcomes Res., vol. 16, no. 5, 2013.
[38] Kozier, Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis, Edisi 5. Jakarta: EGC, 2010.
[39] B. Vrijens, “A new taxonomy for describing and defining adherence to medications.,” Br. J.
Clin. Pharmacol., vol. 73, no. 5, 2012.
[40] I. G. M. Saskara Edi, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Pasien Pada
Pengobatan,” J. Ilm. Medicam., vol. 1, no. 1, pp. 1–8, 2014.
[41] S. N. Kholifah and W. Widagdo, Keperawatan Keluarga dan Komunitas. Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2016.
[42] R. N. Hidayati, I. Roifah, N. Wahyuni, and T. A. Erjinyuare Amigo, “Hubungan Dukungan
Keluarga Dengan Tingkat Depresi Pada Penderita Kusta Di Ruang Rawat Jalan Rumah
Sakit Kusta Sumberglagah Kabupaten Mojokerto,” J. Keperawatan Respati Yogyakarta,
vol. 6, no. 2, 2019, doi: 10.35842/jkry.v6i2.311.
[43] S. N. Sibua and G. I. V. Watung, “DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP
KEPATUHAN BEROBAT PENDERITA TUBERKULOSIS - Google Books,”
Perkumpulan Rumah Cemerlang Indonesia, 2021.
https://www.google.co.id/books/edition/DUKUNGAN_KELUARGA_TERHADAP_KEPA
TUHAN_BER/mbdQEAAAQBAJ?hl=en&gbpv=1&dq=kepatuhan+minum+obat&printsec
=frontcover (accessed Apr. 04, 2022).
[44] “Hasil Pencarian - KBBI Daring.” https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/akses (accessed Oct.
16, 2022).
[45] A. D. Purbantari, Roesdiyanto, and N. H. Ulfah, “Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan
Penderita Tb Paru Bta + Di Puskesmas Janti Kota Malang,” J. Prev., vol. 4, no. 1, 2019.
[46] Mundakir, BUKU AJAR KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA 1 - Google Books. Surabaya:
UMSurabaya Publishing, 2021. Accessed: Apr. 12, 2022. [Online]. Available:
https://www.google.co.id/books/edition/BUKU_AJAR_KEPERAWATAN_KESEHATAN
_JIWA_1/bEtTEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=peran+petugas+kesehatan+sebagai+advo
kat&pg=PA78&printsec=frontcover
[47] E. Andriani, H. Khotimah, and B. Supriyadi, “Dukungan keluarga dalam kepatuhan
pengobatan pada penderita kusta,” Community Publ. Nurs., vol. 7, no. 2, pp. 75–80, 2019.
[48] R. V. Nanda, L. T. Handayani, and F. Putri, “Hubungan Motivasi Berobat Kusta dengan
Derajat Cacat Penderita Kusta di Puskesmas Jenggawah Kabupaten Jember,” vol. 23, 2015.
[49] P. G. B. Ama, “Ketidakteraturan Minum Obat MDT Pada Penderita Kusta di Rumah Sakit
Kusta Dr. Sitanala, Tangerang-Banten,” J. Ilm. Kesehat., vol. 10, no. 1, 2018.
Published
2023-09-20
How to Cite
Zahro, vivin N., Retna, T., & Wahyurianto, Y. (2023). THE SUCCESSFUL FACTORS TREATMENT OF MB TYPE LEPROSY IN THE WORKING AREA OF JENU PUBLIC HEALTH CENTER, TUBAN REGENCY. JOSAR (Journal of Students Academic Research), 8(2), 250-267. https://doi.org/10.35457/josar.v8i2.2720
Section
Articles
Copyright (c) 2023 vivin Nor Zahro, Teresia Retna, Yasin Wahyurianto
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
