PENGARUH DOSIS PUPUK BIO SLURRY CAIR DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.)

  • Wirianti Masitoh Mahasiswa Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian, Universitas Islam Balitar, Blitar
  • Palupi Puspitorini Dosen Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian, Universitas Islam Balitar, Blitar
  • Jeka Widiatmanta Dosen Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian, Universitas Islam Balitar, Blitar
Abstract views: 757 , PDF downloads: 2522
Keywords: Planting Distance, Liquid Bio Slurry Fertilizer, Cucumber.

Abstract

This study aims to determine the effect of liquid organic fertilizer on the growth and
yield of cucumber plants, to determine the effect of applying spacing on the growth and yield of
cucumber plants, to determine the interaction of liquid bio slurry fertilizer and spacing on
growth and yield of cucumber plants. The study was conducted using a randomized block design
arranged in factorial (RAK) with 2 factors, the first factor was a liquid bio slurry fertilizer (P)
dose consisting of 3 levels, 40 l / ha-1 (P1), 80 l / ha- 1 (P2), 120 l / ha-1 (P3). The second factor
is the spacing (J) consisting of 3 levels: 30x60 cm (J1), 40x60 cm (J2), 50x60 cm (J3), 60x60 cm
(J4). The variables observed included stem diameter, leaf area, and total weight. Data were
analyzed using analysis of variance (ANOVA) level of 5% and further testing with Duncan 's
Multiple Range Test (DMRT). The results showed: By giving different liquid slurry bio fertilizer
doses gave a significant effect on the leaf area of cucumber plants at the age of 21 HST
observations. The best treatment for organic fertilizer dosage is in the treatment of 120 L ha -1
(P3). The application of spacing has a significant effect on the stem diameter variable at the age
of 28 HST observations, and on leaf area variables at all ages of observation. The best treatment
of spacing on the variable stem diameter and leaf area on the treatment spacing of 60x60 cm
(J4). There were no significant interactions on the treatment of liquid bio slurry fertilizer doses
and the spacing of growth and yield of cucumber plants at all ages of observation.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Wirianti Masitoh, Mahasiswa Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian, Universitas Islam Balitar, Blitar
Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian, Universitas Islam
Balitar, Blitar
Palupi Puspitorini, Dosen Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian, Universitas Islam Balitar, Blitar
Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian, Universitas Islam Balitar,
Blitar
Jeka Widiatmanta, Dosen Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian, Universitas Islam Balitar, Blitar
Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian, Universitas Islam Balitar,
Blitar

References

Agusnani, Aanisah R. 2017. Pengaruh Dosis Pupuk Organik Cair Bio-Slurry dan Waktu

Aplikasi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kubis Bunga (Brassica oleraceae var.

botrytis L.). Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung. 51 Hal

Agus S. 2013. Pengelolaan dan pemanfaatan Biobio-slurry. https://

www.academia.edu/10389621/Pengelolaan_dan_pemanfaatan_Biobio-slurry.

Diakses tanggal 31 Desember 2015

Budiastuti, M. S. 2000. Penggunaan Triokontranol dan jarak tanam pada kacang hijau

(Phaseolus radiatus).

BPS.,2012. Produksi Tanaman Sayuran dan Buah-buahan, di indonesia. Badan Pusat

Statistik. Jakarta.

Brar, N.S. and D. Singh. 2016. Impact of nitrogenand spacing on the growth andyield of okra[Abelmoschus esculentus (L.) Moench]. MATEC Web of

Conferences 57: 1-7

Gomies L., Rehatta H., dan Nandisa J. 2012. Pengaruh Pupuk Organik Cair RI1

Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kubis Bunga (Brassicaoleraceae

var. botrytis L.). Agrologia (1) 1 : 13-20

Guritno, & S. M. Sitompul. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gajah Mada,

Yogyakarta.

Hartanto, Y & C.H. Putri. 2013. Pedoman Pengguna & Pengawas

Pengelolaan dan Pemanfaatan Bio-slurry. TimBiogas Rumah (Biru),

Yayasan Rumah Energi. Jakarta.

Ibujempol. 2012. Khasiat Manfaat Mentimun Timun Ketimun. http://www.

ibujempol. com/khasiat manfaat-mentimun-timun-ketimun/.

Imdad, H. P dan Nawangsih, AA. 2001. Sayuran Jepang Edisi ke-3. Jakarta: PT.

Penebar Swadaya. 76-78 hal

J. Suprapto.(1992)., Teknik Sampling Untuk Survey dan Eksperimen, Rinika

Cipta

Kariada, I.K, M. Sunantara, dan I.B. Aribawa. 2003. Pengaruh Beberapa Dosis

Pupuk Urea dan Jarak Tanam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi Gogo

Di Lahan Kering. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali. Denpasar.

Lingga, P. 1994. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar swadaya. Jakarta. 163

hlm.

Mikail, B. dan A. Candra. 2011. Manfaat Tersembunyi Mentimun. http://health.

kompas.com/read/2011/08/17/10402067/12.Manfaat.Tersembunyi.

Mentimun.Kompas.

Patola, E. 2008.Analisis Pengaruh Dosis Pupuk Urea dan Jarak Tanam terhadap

Produktivitas Jagung Hibrida P-21 (Zea mays L.).J Inovasi Pertanian

(1):51-65.

Rubatzky, V. E. 1999. Sayuran Dunia 3: Institut Teknologi Bandung. Bandung.

Rukmana, R. 1994. Budidaya Mentimun. Kanisius, Yokyakarta. 67 hlm.

Samadi, B. 2002. Teknik Budidaya Mentimun Hibrida. Kanisius. Yogyakarta.

Sarif, E. S. 1985. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Penerbit Pustaka Buana,

Bandung.

Septiyaning, I. 2011. Kemarau Hasil Panen Mentimun Menyusut.

http://www.solopos.com/2011/karanganyar/kemarau-hasil-panen mentimunmenyusut116147.SoloPos. Solo.

Sharma, O.P. 2002. Plant Taxonomy. New Delhi: Tata McGraw-Hill Publishing

Company Limited. 482 page

Simarmata, T. 2005. Aplikasi pupuk biologis dan pupuk organik untuk

Meningkatkan kesehatan tanah dan hasil tanaman tomat (Lycopersicon

esculentum Mill.) pada Inceptisols di Jatinangor. Jurnal Agroland. 12(3):

-266.

Soetejo, M.M dan A.G Kartasapoetra. 1988. Pupuk dan Cara Pemupukan.

PT. Bima Aksara, Jakarta. 223 hlm.

Suhadi, M. 1980. Meningkatkan Produktivitas Melalui Pupuk Daun. Trubus

(9) : 36-38

Sumpena, U. 2001. Budidaya Mentimun Intensif. Penebar Swadaya. Jakarta. 80

Hlm

Sumpena, U. 2008. Budidaya Mentimun Intensif, dengan Mulsa, secara Tumpang

Gilir. Jakarta: Penebar Swadaya. 80 hal

Sunarjono, H. 2005. Bertanam 30 Jenis Sayuran. Jakarta: Penebar Swadaya.

hal.

Tim Biogas Rumah (Tim Biru). 2013. Pedoman dan Pengguna Pengawas Pengelolaan

dan Pemanfaatan Bio-slurry. Program BIRU Kerjasama Indonesia -“ Belanda.

Jakarta. 40 Hal

Untung, K. 1993. Pengantar Pengelolaan Hama Terpadu. Gadjah Mada Press. Yogyakarta.

Wachjar, A dan Kadarisman, L. 2007. PengaruhKombinasi Pupuk Organik Cair

dan Pupuk Anorganik serta Frekuensi Aplikasinya terhadap Pertumbuhan

Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.). Belum Menghasilkan. Jurnal.

Agro. No 35(3): 212 -“ 216.

Warintek. 2006. Mentimun. Diakses dari http://warintek.progressio.or.id.

Wijoyo, P.M. 2012. Budi Daya Mentimun Yang Lebih Menguntungkan. Pustaka

AgroIndonesia. Jakarta.

Yunna Normal University. 2010. Tentang Bio-Slurry.

http://www.biru.or.id/indext.php/bio-bio-slurry/. Diakses tanggal 1 November 2015

PlumX Metrics

Published
2018-11-29
How to Cite
Masitoh, W., Puspitorini, P., & Widiatmanta, J. (2018). PENGARUH DOSIS PUPUK BIO SLURRY CAIR DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.). VIABEL: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Pertanian, 12(2), 32-39. https://doi.org/10.35457/viabel.v12i2.497