PERBANDINGAN VARIASI AGREGAT HALUS YANG BERASAL DARI GUNUNG KELUD, KALI PUTIH, DAN SUNGAI BRANTAS TERHADAP KUAT TEKAN BETON

  • Muhamad Nasrulloh,
Abstract views: 610 , PDF downloads: 735
Keywords: Aggregate, Kali Putih, Kelud, Brantas

Abstract

Concrete is a building material widely used in construction projects. In principle to create concrete
with very good quality by the quality of its constituents of fine aggregate (sand), coarse aggregate,
semen, and air, and the way it works. The fine aggregate (sand) as the base material for concrete
manufacture is required in determining the quality of the concrete, since the aggregate is a filler
bound by cement and water into a solid mass, the quality of fine aggregate luminaire (sand) directly
affects the quality of the concrete. The fine aggregate (sand) used in this study came from 3
samples in Blitar area, ie 1 sample from Kelud mountain, 2 samples from Kali Putih, and 3 samples
from Brantas River. Location of research at the Laboratory Structural Civil Engineering University
Tribhuwana Tunggadewi Malang. The method used in this study using laboratory experiments and
guided on SNI 03-06912000. After a fine aggregate study of 3 samples in Bitarit obtained the
average compressive strength test, samples of 1 fine aggregate (sand) of Kelud mount recorded
average of concrete compressive strength of 7,802 Mpa (highest), sample 2 of fine aggregate ( sand)
of Kali Putih resulted in average concrete strength test of 3.208 Mpa (lowest), and a sample of 3 fine
aggregate (sand) of Brantas river yielded average concrete strength test of 3,272 MPa

Beton merupakan material bahan bangunan yang banyak dipergunakan dalam pelaksanaan proyek
konstruksi. Pada prinsipnya untuk mendapatkan beton dengan kualitas yang baik sangat
dipengaruhi oleh kualitas dari bahan -“ bahan penyusunnya yaitu agregat halus (pasir), agregat kasar,
semen, dan air, serta cara pengerjaannya. Agregat halus (pasir) sebagai bahan dasar untuk
pembuatan beton memegang peranan penting dalam menentukan mutu beton, karena agregat
merupakan bahan pengisi yang diikat oleh semen dan air menjadi massa padat, sehingga kualitas
agregat halus (pasir) mempengaruhi langsung terhadap mutu beton. Agregat halus (pasir) yang
dibahas pada penelitian ini berasal dari 3 sampel di wilayah Blitar, yaitu sample 1 dari gunung Kelud,
sampel 2 dari kali Putih, dan sampel 3 dari sungai Brantas. Lokasi penelitian di Laboratorium
Struktur Teknik Sipil Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan eksperimen laboratorium dan berpanduan pada SNI 03-06912000.
Setelah dilakukan penelitian agregat halus dari 3 sampel diBlitar mendapatkan hasil uji kuat tekan
rata -rata yaitu, sample 1 agregat halus (pasir) gunung Kelud menghasilkan rata -“ rata uji kuat tekan
beton sebesar 7,802 Mpa (tertinggi), sample 2 agregat halus (pasir) Kali Putih menghasilkan rata -“
rata uji kuat tekan beton sebesar 3,208 Mpa (terendah), dan sample 3 agregat halus (pasir) sungai
Brantas menghasilkan rata -“ rata uji kuat tekan beton sebesar 3,272 Mpa

PlumX Metrics

Published
2018-03-28
How to Cite
Nasrulloh, M. (2018). PERBANDINGAN VARIASI AGREGAT HALUS YANG BERASAL DARI GUNUNG KELUD, KALI PUTIH, DAN SUNGAI BRANTAS TERHADAP KUAT TEKAN BETON. Jurnal Qua Teknika, 8(1), 32-41. https://doi.org/10.35457/quateknika.v8i1.364
Section
Articles